Jumat (2/12/2022) acara Kompas100 CEO Forum dengan tema “Membuat Terang di Tahun Menantang” mencapai puncaknya. Sebelumnya, acara yang berlangsung sejak Agustus 2022 tersebut telah mengadakan sejumlah kegiatan seperti CEO Talks, CEO on Stage, CEO Live Series, Kompas100 CEO Forum, dan CEO Golf Hub.
CEO Talks merupakan medium bagi CEO Representative untuk menyampaikan program dan rencana perusahaannya setelah acara Kompas100 CEO Forum selesai.
Sementara itu, CEO on Stage adalah panggung hybrid bagi para CEO muda menceritakan kisah inspiratif untuk memicu pengembangan ekonomi serta kreativitas anak muda Indonesia.
CEO Live Series adalah webinar hybrid yang diisi kegiatan sharing kiat inspiratif untuk mempercepat pengembangan negeri dari para CEO. Selanjutnya CEO Golf Hub merupakan medium bagi para CEO untuk mengakrabkan diri dengan kolega antar-perusahaan.
Selain itu, para CEO yang hadir juga menyumbangkan dana sebesar Rp2,7 miliar kepada korban bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sumbangan tersebut diserahkan melalui Dana Kemanusiaan Kompas.
Imbauan Presiden Jokowi Tentang Isu Resesi 2023
Hadir dalam acara puncak Kompas100 CEO Forum yang ke-13, Presiden Jokowi bersama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung meminta masyarakat tetap optimistis, waspada, dan hati-hati dalam menghadapi isu resesi global di tahun 2023.
Presiden mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati, prudence, dan menghindari kesalahan sekecil apapun. Hal ini, lanjut Jokowi, dilakukan agar modal sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), pasar, dan letak geografis milik Indonesia dapat dimaksimalkan.
“Kekuatan ini yang harus kita ingat-ingat terus dalam rangka membangun strategi besar ekonomi negara agar kita bisa mencapai visi yang kita inginkan,” tutur Presiden Jokowi di hadapan 96 CEO perusahaan dan 10 kepala daerah.
Presiden juga menekankan pentingnya prinsip kemitraan untuk menguatkan ekonomi nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Prinsip ini harus diterapkan ketika ada investor yang ingin menanam modal di Indonesia.
Dengan demikian, investasi yang masuk bukan hanya mengeksploitasi sumber daya domestik, tetapi juga memberikan nilai tambah dan dukungan bagi usaha pencapaian visi Indonesia.
Langkah-langkah pemulihan ekonomi
Dalam kesempatan tersebut, Lilik Oetama selaku Chief Executive Officer Kompas Gramedia mengutarakan rekomendasi Harian Kompas untuk menavigasi pemulihan ekonomi pada tahun 2023.
Lilik menyampaikan bahwa ada dua prasyarat utama yang harus dilakukan guna memulihkan ekonomi nasional.
“Prasyarat tersebut adalah basis kesehatan dan mitigasi bencana yang solid serta politik dan keamanan nasional yang stabil,” tutur Lilik.
Di samping itu, Lilik juga menjelaskan lima hal penting yang dapat menjadi langkah berikutnya. Pertama, nilai tukar rupiah yang stabil dan transaksi yang terkelola dengan baik. Kedua, pasokan harga bahan pangan dan harga energi tetap stabil untuk memastikan permintaan terjaga dengan inflasi yang rendah.
Ketiga, tiga input sisi suplai terjaga, yaitu bahan baku, energi, dan tenaga kerja. Keempat, kebijakan fiskal harus berperan sebagai penjaga suplai-permintaan yang efektif serta stimulan yang jitu.
Terakhir, lanjut Lilik, adanya inovasi yang meningkatkan efisiensi berbagai kegiatan masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah di era new normal.
Sementara itu, Co-Founder dan Managing Partners East Ventures Willson Cuaca berharap agar situasi tahun politik di masa yang akan datang dijaga secara kondusif.
“Saya berharap, momentum G20 yang sudah terbentuk dapat berkelanjutan karena ini merupakan momentum untuk Indonesia berlari kencang di tengah badai ekonomi global,” tutur Willson.